Translate

Tuesday, December 31, 2013

"Perempuan Hebat itu di Undang Tuhan ke Tanahnya"

Aku tak pernah bosan membanggakan sosoknya. Seorang perempuan perkasa yang tak pernah lelah bukan hanya bekerja, berdoa tapi tak pernah sekalipun mengeluh untuk anak-anaknya. Berpuluh-puluh tahun perempuan ini selalu bangun pagi, pagi sekali, sebelum azan itu berkumandang. Tak pernah sedikitpun raut wajah mengantuk terlihat di wajah nya yang kini mulai berkeriput di dahi. Jam sepagi itu dia sudah membungkukkan punggungnya hanya untuk mencuci perabotan dapur. Kulit keriputnya yang dulu halus tak pernah merinding bersentuhan dengan dinginya air di pagi hari. Sepagi itu dia sudah mengusap muka, lengan, rambut, telinga dan kakinya, mensucikan diri dan menyembah kepada sang pencipta. Hanya dengan Nya dia mengeluh kurasa, tapi ternyata tidak, dia tidak pernah mengeluh bahkan dengan Tuhan sekalipun. Dia hanya bercerita kepada Tuhan, dia bercerita kepadaNya bahwa dia ingin anak-anaknya menjadi anak yang soleh dan anak yang bersukur. Tak sekalipun dia meminta kepada Tuhan agar anaknya menjadi kaya dan bermartabat dunia. Tidak, dia tidak ingin hal itu, dia hanya ingin anaknya selalu bersukur dan ingat kepadaNya.

Tak bisa berlama-lama dia bercerita kepada Tuhan, walau sebenarnya ingin dia lakukan sepanjang pagi. Keranjang sayur itu sudah menunggunya. Sayur hijau segar itu sudah menunggunya. Pembeli itu sudah menungunya. Asap dapur sudah menunggunya. Baju kotor sudah menunggunya.

Tak semenitpun di hidupnya dia pernah menonton acara berita pagi. Tak semenit pun di hidupnya dia pernah membaca koran pagi. Tak semenitpun di hidupnya dia pernah duduk di korsi goyang menikmati susu hangat dan udara pagi. Sepeda motor lengkap dengan keranjang sudah menunggu nya. Pasar tradisional itu sudah menunggunya. Sayur-sayur segar sudah menunggunya.

Banyak yang harus dia kerjakan. Keranjang di sepeda motor itu sudah penuh. Dengan sepeda motor tua dia mengangkatnya. Tak pernah mengeluh sekalipun, walau sepeda motor tua itu kadang tak bersahabat. Banyak yang harus dikerjakan. Tapi dia tak pernah absen untuk bercerita kepada Tuhan. Bercerita bukan mengeluh.

Kini dia sudah tua. Tuhan sudah menjawab cerita yang dia sampaikan selama berpuluh puluh tahun. keriput di wajahnya menampakan akumulasi kecapaian yang terbalas tuntas. Kulit kasarnya mengungkapkan kebanggaannya kepada anak-anaknya.

Sudah cukup, kini dia lebih sering beristirahat. Tapi tak pernah sekalipun dia absen bercerita kepada Tuhan.

Tuhan rindu kepada dia. Tuhanlah yang kini ingin bercerita kepada dia. Tuhan kini mengundangnya ke rumah Tuhan agar dia bisa bercerita lebih banyak. Lewat anak-anaknya, dia kini di undang Tuhan untuk bercerita di tanah Tuhan, tempat paling dekat dengan Tuhan, di Tanah Suci

Sunday, December 29, 2013

PACAR MODUS
By. Wardiyanto

Kringgg…kring…suara handphonku berbunyi tengah malem, aku terbangu sekitar jam 00:07. Sebuah Reminder di Blackberry menunjukkan “Me&Bunda anniversary”, dan sepucuk pesan singkat yang berisikan:

Kisah ini berawal dari hari pertamaku beraktifitas sebagai anggota OSIS baru di SMK Harapan Indah. Pagi ini terlihat banyak anak berpakaian biru putih dengan gaya pemulung memenuhi gerbang masuk.
Dengan bangga diri aku berjalan diantara mereka merasa paling normal. “OSIS, kumpul!!!!!”, terdengar suara melengking agak ngebass dari ujung halaman sekolah. Ternyata gua telat bray… tanpa pikir panjang ku berlari menuju dimana suara itu. “Minggir oi!!”, aku berteriak kepada siswa yang ada di sepanjang jalan ku berlari, “Lari atau jalan jongkok” ada tambahan suara setelah suara kumpul tadi. Mataku seakan lebih tajam bak difilm action mencari celah untukku bisa berlari lebih kencang…wuiss…lincahnya gua melewati mereka. Haha… tiba-tiba rem ku injak kencang… sereeeerrrrrtttt….dua cewe pemulung gitu aku sebut, menghalangi jalanku. Seakan tak kuasa ni rem menghentikan langkahku, mata bertemu dengan mata salah satu pemulung cewe itu agak lebay sih tapi itu keadaannya. “Brow ayo kumpul!!!”, sebuah suara terdengar dr belakang menepuk pundakku. “Iya…”, tanpa sadar terucap dari mulutku dan berpaling menuju anak-anak OSIS lainnya berkumpul di sebelah sana. “Eh kamu nyet”, mulai terlihat sosok cowo yang lebih tinggi dariku, yap dia Anton, temen sekelas sekaligus temen deketku.
Dengan agak terengah aku dan temanku masuk barisan anak-anak yang lain. Satu persatu nama dipanggil, Tio, Tias, Anton, …., …, Junaidi, yaah ketahuan deh namaku, padahal belum mau aku kenalin diriku. Ok, namaku Imam Junaidi, kelas dua SMK, sama seperti temen seaangkatanku umurku 17 tahun bulan April lalu. Oia jangan panggil gua Imam ato Junaidi gue agak risih dengernya kalian bisa panggil Junet biar lebih akrab.
Sehari sebelum acara penutupan MOS, aku duduk di depan gerbang sekolah sembari nunggu tebengan temenku untuk pulang. Ada seorang cewe pemulung tiba-tiba duduk disampingku., agak jauhan sih, tp gimana duduk dalam sebuah kursi panjang hanya berduaan dengan seorang cewe meskipun belum sempat terfikir utuk melirik kesamping tapi rasa risih dan lain sebagainya muncul. Tanpa sadar dia yang nyapa duluan. “eh kak, bukane kamu yang kemarin hampir nabrak temenku ya?”, dengan agak sok kenal dia bertanya kepadaku. Percakapan mulai berlangsung entah yang dia nanya-nanya tentang MOSlah dan lain sbg. Selang beberapa waktu temanku dateng, ya, dia ketua OSIS, “wuis dapet brondongan, ati-ati dek si junet galak”, begitulah dia menyapaku belaga sok tau dan senyum syiriknya. Sebelum pamitan aku berhasil meminta nomornya.
Hari berikutnya aku masih bersapa akrab dengannya dan yang paling penting dia selalu barengan dengan si Indah, pemulung yang waktu itu dah berani tatap-tatapan denganku. MOS pun berakhir, dan yang pasti aku gak bakalan ketemu si indah lagi dong. Keinget waktu itu aku pernah dapetin nomor temen deketnya aq coba cari nicknamenya di kontak handphoneku. Langsung aku sms nomer itu dan mulai kenalan dan ngobrol dengan dia, dengan dalih ingin dicomblangkan dengan temannya, berhubung aku jomblo, hingga dia ngeh maksud aku sms dia itu untuk bisa deket sama si Indah. Berkat usaha dia juga, aku mulai deket sama si Indah.
Pagi”, sapaku kepada mereka berdua saat masuk gerbang. mereka senyum tapi agak terkejut mungkin melihatku yang gak biasanya. Kuantar mereka sampai depan kelasnya, tentunya dengan lagak ingin dekat sama si Indah dong. Liat deh dia cantik banget klo pke seragam putih abu-abu an denyan rambut panjang kuncir duanya. Kita Bertiga semakin deket aku selalu konsultasi dengan temannya mengenai apa yang harus aku perbuat agar bisa dekat dengan . Hingga waktu di kantin pun kita berencana untuk makan bareng. “Auw”, ada yang nginjek kakiku. Waktu aku coba tengok ke bawah meja ternyata gak ada apa-apa. Sempat aku kira kucing lewat di kolong meja. “kenapa Jun?”, tanya si Indah. Waktu mulutku mulai terbuka, hendak menjawab tanya si Indah, sebuah kedipan mata diberikan dari temennya kepada ku seraya menggerakkan tangannya pelan-pelan seperti isyarat makan. Aku mulai paham maksudnya. Dengan agak kaku dan salting aku coba ambil makanan dan aku suapin ke dia. Awalnya dia menolak sih, mungkin karena di kantin agak rame, tapi akhirnya dia mau buka mulut.
Kesorean harinya aku menelpon si temennya, aku marahin dia karena tindakannya udah bikin kakiku cidera (lebay banget). Kami pun ngobrol sambil gurau menanggapi apa yang terjadi tadi siang.
Semakin lama berjalannya waktu juga aku baru menyadari, bukan si Indah, malah aku mempunyai rasa dengan temannya, yang selama ini membantuku buat dekat dengan si Indah. Iya, dia lah yang selama ini membuat ku betah dengan berkomunikasi dengannya, dengan dalih minta pendapat, apa yang harus aku lakukan jika ada di hadapan si Indah, pemulung yang aku anggap cinta pandangan pertamaku. Tapi aku sadar, apa yang aku lakuin selama ini itu bukan kehendakku tapi itu semua karena aku percaya sama temennya, dan perasaan yang aku rasain selama ini bukanlah perasaan suka yang selayaknya cinta, seperti apa yang aku pengenin, aku ngerasa ini hanya sekedar rasa mengagumi sosok si Indah bukan karena “Cinta”.
Aku bingung sendiri dengan apa yang aku rasain sekarang, disatu sisi aku sudah mulai dekat dengan si Indah namun disatu sisi aku gak bisa pacaran dengan Indah karena mungkin kalau aku dekat dengan si Indah maka aku akan jauh dengan temennya itu. Pada suatu malam aku coba menelpon teman Indah. “Kenapa Jun? kamu kapan mau nembak si Indah/ Masa dia kamu gantungin kaya gt sih?”, sahut dia seketika saat mengangkat telponku. Tanpa kusadari langsung aku putus telponnya. Dengan perasaan yang tak menentu aku memutuskan untuk menelponnya lagi dan memberanikan diri untuk bertanya kepadanya tentang “SIAPA AKU” baginya, dan apa sebenarnya pendapat dia tentangku. “bla..bla..blaa..,” hingga aku mengajukan satu pertanyaan buatnya, “Kalau aku jadian sama si Indah dan aku nantinya akan ngejauhin kamu gimana menurutmu?”, dengan nada pelan dan serius pertanyaan itu aku ajukan ke dia. Setelah pertanyaan itu terucap seakan tak terdengar lagi suaranya, dia seakan menghilang beberapa menit. “haha”,terdengar tawa lirih di speakerku. ”Tentu aja gapapa Jun, artinya usahaku selama ini gk sia-sia”, jawabnya setelah tawa lirih dan dengan nada leih lesu dari sebelumnya. Kuhela nafas dan terucap “Aku suka ma kamu, Mau gak kamu jadi pacarku?”, aku memintantanya menjadi pacarku, aku ingat itu adalah malam yang cukup mendebarkan bagiku. Kami pun Terdiam, dia pun tak langsung menerimaku, karena dia masih bingung dengan pilihannya,,, ya pilihannya, karena aku bukan satu-satunya orang yang sedang dekat dengannya bahkan sudah mencoba menembak dia, melaikan ada 2 orang lain, yang satu adalah mantannya waktu SMP(sebelum dia masuk smk) dan yang satunya adalah rekan osis ku, betapa kagetnya aku, namun aku tetap berharap, akulah yang dia pilih tuk menemani hatinya.
Beri aku waktu”,
Akupun mengiyakan maunya, dan dia langung menutup telponku.
Waktu pun berjalan, namun karena aku tidak sabar dengan jawabannya, akupun menelfon dia,,,
Deg,,, itulah detak jantungku, bagai memompa darah 5000 liter langsung ke otak,
Di menanyakan, “Kenapa telfon lagi”, akupun bilang pada dianya,,, “hasek,,,”
Apa jawabannya tidak bisa sekarang,,,”agak sedikit memaksa.
hmmm,,,,” kalimatnya pun mengantung,,,
nggeh mpun, kulo milih njenengan mawon.”, dengan logat jawa dia menjawap,,,
Seakan kaget dan bahagia mendengar apa yang dia ucapkan barusan..
Beberapa hari setelah acaramos, perkenalan, pdkt yang salah alamat hingga akhirnya jadian, kembali kita ke sekolah kita, kebetuln hari ini adalah rekrutmen calon osis baru, aku yang sebelumnya telah menyuruh ceweku untuk ikut osis pun berhasil dengan melihatnya pada kumpulan anak-anak yang ingin mengikuti rekrutmen itu, setelah melelui ujian fisik kita istirahat, jam menunjukkan jam 11,30 aku yang kala itu duduk di ruang panitia, kaget saat dia mengajakku untuk ke kantin, berhubung dia sedang membuka alas sepatunya dan posisiku memakai sandal, aku pun menawarinya tuk memakai punyaku,,, akupun berinisiafif memakai satu sandal satu di kaki kananku, dan sandal kiriku, aku suruh dia mamakai di kaki kirinya, dengan bejalan di koridor sekolah anak anak pun menyoraki kami, itu bagian paling soooo sweeeet dalam awal hubungan kami di depan teman teman pula,,, namun tanpa di sadari teman ku yang sekaligus menembak ceweku sebelumnya mendengar tentang hubunganku dengan cewekku, dia kaget, dan marah pastinya, sampai menganggu kegiatan organisasiku, pak ketua osis yang mengetahui permasalahan kami pun berusaha mendamaikan kami, namun upaya itu gagal, hinga pembina osis kami pun mendengar masalah kami ini, namun beliau hanya menyindir,,,
Aku yang merasa tak bersalah, menurutku, bersikap cuek acuh, namun tetap baik,,, hehehe,,,
Hingga waktu yang mendamaikan kami,,,
Owh iya, nasib cwek pdktan q sebelumnya, tak tau kabarnya entah kemana, agak munafik sih tapi yang paling berharga buatku sekarang adalah Nita Rohani, dan yang selalu akan menjaga dan mendekapnya, aku, Imam Junaidi,,,
Hingaa cerita ini diturunkan, kami masih menjalin.

End

Monday, December 16, 2013

artikel buletin sejarah singkat hari guru

25 Desember
SEJARAH SINGKAT HARI GURU
                              
TAHUKAH anda kapan Hari Guru? Mungkin yang sedang anda ingat adalah ketika anda upacara beberapa minggu yang lalu. Hari Guru itu emang jatuh pada tanggal 25 November setiap tahunnya. Lebih tepatnya, Hari Guru itu disebut Hari PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia). Nah, Hari PGRI itu bukan sekedar upacara saja. Hari Guru juga mempunyai makna.
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Sebab, guru memberikan segudang ilmunya kepada kita. Tetapi, dia tidak mengharapkan imbalan berupa apapun. Tahukah pembaca sekalian seberapa besarnya jasa guru? Peran guru dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia sungguh besar dan sangat menentukan. Guru merupakan salah satu komponen yang strategis dalam menentukan keberhasilan pendidikan yang meletakkan dasar serta turut mempersiapkan pengembangan potensi peserta didik untuk mencapai tujuan nasional mencerdaskan bangsa
Sejak masa penjajahan, guru selalu menanamkan kesadaran akan harga diri sebagai bangsa dan menanamkan semangat nasionalisme kepada peserta didik dan masyarakat. Pada tahap awal kebangkitan nasional, para guru aktif dalam organisasi pembela tanah air dan pembina jiwa serta semangat para pemuda pelajar.
Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24 – 25 November 1945 di Surakarta. Melalaui kongres ini, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah – guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 – seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.
Sebagai penghormatan kepada guru dan PGRI, Pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 menetapkan tanggal 25 November, hari kelahiran PGRI, sebagai Hari Guru Nasional, yang kemudian dimantapkan melalui Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Sejak tahun 1994 setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional dan Hari Ulang tahun PGRI secara bersama-sama.
Semoga PGRI, guru, dan bangsa Indonesia tetap jaya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.(wardiyanto)

artikel bulletin tokoh inspiratif een sukaesih

TOKOH INSPIRATIF: MESKIPUN LUMPUH TAK MENGGUGURKAN  TEKATNYA SEBAGAI GURU


Bagi seorang pendidik sejati keterbatasan bukanlah menjadi satu halangan yang berarti untuk menularkan ilmunya kepada sesamanya. Hal ini mengingatkan kita pada sosok pejuang guru asal Sumedang, yang mekipun dengan keterbatasannya(lumpuh) namun tetap mengajar tanpa pamrih. Beliau adalah Een Sukaesih. Siapa dia? Dia bukanlah siapa-siapa, tetapi kekuatan media telah mengangkat kisah perjuangan hidupnya sebagai sumber inspirasi yang tak ternilai harganya. Dengan keterbatasan fisik yang dimilikinya, Bu Een masih mampu memberikan bimbingan belajar tanpa pamrih kepada anak-anak di sekitar rumahnya yang datang kepadanya minta diterangkan pelajaran atau soal yang tidak ia mengerti.

Bu Een adalah warga Dusun Batu Karat, Desa Cibeureum, Sumedang, Jawa Barat. Bu Een merupakan lulusan Sekolah Pendidikan Guru dan D3 IKIP Bandung Jurusan Bimbingan dan Konseling. Lumpuh yang dialaminya membuatnya gagal menjadi guru di sekolah.Wanita kelahiran 10 Agustus 1963 itu ingat betul awal dari kelumpuhannya. Ketika usianya masih 18 tahun, beliau mulai mengalami sakit-sakitan. Selama enam tahun mengalami sakit, Bu Een masih bisa jalan. Namun, sejak 1987, penyakitnya membuatnya lumpuh dan hanya terbaring di tempat tidur.

Tubuh Een Sukaesih lumpuh total. Hanya mata dan mulut yang bisa digerakkan. Kendati menderita kelumpuhan, tak putus semangatnya mengajar anak-anak yang datang ke rumahnya. Dia membaktikan diri dengan mengajar anak-anak dari rumah. Dari atas tempat tidurnya, Een mengajar anak-anak di lingkungannya.

Kisah hidup Een sangat inspiratif. Keteguhannya melawan cobaan bertubi-tubi layak menjadi contoh. Sudah 32 tahun, Een  menderita penyakit Rheumatoid arthritis (RA). Penyakitnya itu membuat lumpuh selama 26 tahun. Namun, ia masih tetap bersemangat untuk memberikan yang terbaik untuk orang banyak.

Atas pengabdiannya itu, sebuah stasiun televisi swasta menganugerahi dia penghargaan Liputan 6 Special Award. (Wardiyanto)

Gumuk Pasir Parangtritis Yogyakarta

STUDY TOUR DI LABORATORIUM GEOSPASIAL
PARANGTRITIS YOGYAKARTA
Oleh: Wardiyanto


Sejarah Dan Sekilas Tentang Laboraturium Geospasial
Parangtritis merupakan daerah pesisir pantai selatan di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta yang lebih dikenal sebagai tempat wisata alam dan budaya, tepatnya di kabupaten Bantul. Seiring dengan berjalannya waktu daerah pesisir ini mengalami perkembangan yang signifikan termasuk banyak aktivitas penduduk yang
memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Tetapi, pengelolaan wilayah ini sampai saat ini belum cukup memenuhi tujuan dari perlindungan dan pemanfaatan yang berkelanjutan dari sumberdaya pesisir dan laut tersebut. Dikhawatirkan akan menimbulkan kerusakan lingkungan pesisir yang disebabkan : (1) Tidak ada/lemahnya pendekatan terpadu dalam perencanaan dan pengelolaan kawasan pesisir, (2) tidak/ada/lemahnya informasi dan data sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan pengelolaan, (3) kurangnya transparansi dalam pengalokasian pemanfaatan sumberdaya dan (4) kurangnya keterlibatan masyarakat lokal dan pemerintah daerah dalam pengelolaan sumberdaya alam.
Karena itu, pada tanggal 25 Agustus 2001 dibangunlah Laboratorium Pengelolaan Sumberdaya Ekosistem Pesisir (Geospasial). Laboratorium Geospasial Pesisir Parangtritis merupakan wujud kerjasama antara Badan Informasi Geospasial (BIG) yang dulunya dikenal dengan nama Bakosurtanal, dengan Fakultas Geografi UGM dan Pemerintah Kabupaten Bantul. Tugas utamanya adalah melakukan riset yang berhubungan dengan segala sesuatu tentang kepesisiran. Diantaranya tentang gumuk pasir yang membentang luas di pesisir pantai desa Parangtritis dan merupakan satu fonomena alam yang unik, peta potensi ikan bagi nelayan dan pembuatan basis data spasial. Selain itu, tujuan Pengelolaan Sumberdaya Ekosistem Pesisir (Geospasial) antara lain:
1.        Penelitian dan Aplikasi Teknologi Geospasial untuk menunjang Kajian Potensi Sumberdaya Alam Wilayah Pesisir dan Laut bagi Kesejahteraan Masyarakat
2.        Mengembangkan Inovasi riset aplikatif, pendidikan, dan sosialisasi hasil-hasil temuan penelitian potensi sumberdaya alam pesisir dan laut
3.        Mengembangkan manfaat kekayaan sumberdaya pesisir dan laut bagi kesejahteraan masyarakat
Kegiatan rutin yang dilakukan Pengelolaan Sumberdaya Ekosistem Pesisir (Geospasial) adalah sebagai berikut:
1.      Pembangunan fasilitas Gedung A, B, C selesai Desember 2005.
2.      Penyusunan Tipologi pantai Indonesia (Kerjasama BAKOSURTANAL dengan Fakultas Geografi UGM).
3.      Pemasangan Stasiun Pasang-Surut  di Pantai Sadeng.
4.      Pemasangan Solar Sell oleh BPPT di Laboratorium Parangtritis & Pemasangan Kincir angin untuk listrik serta Perekaman data klimatologi (kecepatan dan arah  angin, temperatur, humiditi dan intensitas penyinaran matahari.
5.      Ekspedisi Geografi di Pantai Selatan Jawa dan Pulau Terselatan Indonesia (Rote) bulan  Agustus 2005 bersamaan dengan agenda Ristek.
Jam buka laboratorium untuk mereka yang ingin berkunjung ke sini adalah 24 jam. Sedangkan jam buka kantor dari jam 08.00 sampai 16.00. Selain mempelajari tentang gumuk pasir, pengunjung juga dapat menikmati berbagai kejadian yang berhubungan dengan pantai dan pesisir di berbagai daerah dan belahan bumi melalui video di ruang pertemuan.

KEADAAN DAN ISI MUSEUM
Laboratorium yang terletak diatas lahan pasir seluas 2 ha di dusun Depok desa Parangtritis ini, terdiiri dari 6 unit bangunan utama. 1 unit bangunan untuk kantor, 1 unit yang berbentuk piramid untuk ruang pertemuan yang juga dapat digunakan untuk kegiatan penyuluhan, seminar dan diskusi, 1 unit bangunan museum tentang segala jenis pasir pantai dan bebatuan serta karang laut, 1 unit bangunan yang menghubungkan bangunan piramid dengan museum yang dikenal dengan lorong pengetahuan, 1 unit kantin dan 1 unit mess. 
Tiga bangunan utama yang ada di sana, mencoba menggambarkan proses terjadinya gumuk pasir itu sendiri. Bangunan berbentuk piramid menggambarkan gunung merapi yang sering erupsi dan menghasilkan pasir. Pasir dari gunung merapi tersebut mengalir ke laut melalui kali Opak, yang digambarkan dengan bangunan lorong pengetahuan. Sedangkan museum pasir, bebatuan dan karang laut, menggambarkan gumuk pasir yang ada di Parangtritis. Pasir yang terbawa ke laut dihempas kembali ke tepian oleh gelombang laut dan setelah kering tertiup oleh angin tenggara yang cukup kuat sehingga terbentuklah gumuk pasir itu.
Di laboratorium ini, pengunjung dapat mengetahui dan mempelajari berbagai jenis pasir, karang laut dan bebatuan pantai, proses terjadinya dan dinamika gumuk pasir di Parangtritis serta melihat alat-alat yang digunakan untuk membuat peta. Juga dapat melakukan penelitian tentang gumuk pasir itu sendiri, menikmati keunikan gumuk pasir, melakukan kemping maupun outbond. Wisatawan yang berkunjung biasanya berombongan, dan jarang pengunjung individu yang melakukan kunjungan. 
Adapun alat-alat yang terdapat di Laboratorium Pengelolaan Sumberdaya Ekosistem Pesisir (Geospasial) antara lain sebagai berikut:
1.        Echosounder Adalah : Suatu alat navigasi elektronik dengan menggunakan system gema yang dipasang pada dasar kapal yang berfungsi untuk mengukur kedalaman perairan, mengetahui bentuk dasar suatu perairan dan untuk mendeteksi gerombolan ikan dibagian bawah kapal secara vertical. Fungsi-fungsinya adalah
a.       Pengidentifikasian Jenis-jenis Lapisan Sedimen Dasar Laut (Subbottom Profilers).
  1. Pemetaan Dasar Laut (Sea bed Mapping).
  2. Pencarian kapal-kapal karam di dalam laut.
  3. Penentuan jalur pipa dan kabel dibawah dasar laut.
  4. Analisa Dampak Lingkungan di Dasar laut.

 
Gambar Echosounder










2.        Pluviometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk menakar hujan. Alat ini tidak dapat mencatat sendiri. Corong alat yang mempunyai bak penampung air hujan yang berbentuk silindris dan gelaspenakar hujan dengan skala sampai 25 mm ini harus ditaruh di tempat yang terbuka dan datar, dipasang dengan cara menyekrupnya pada balok kuat yang sudah dicat putih dan ditanam pada pondasi beton. Tinggi corong dari permukaan tanah ialah 120 cm.

3.        Stereoskop adalah alat yang biasanya digunakan untuk melihat bentuk tiga dimensi pasangan foto udara. Fungsinya adalah mengatur agar mata kiri hanya melihat pasangn foto sebelah kiri dan mata kanan hanya melihat pasangan foto sebelah kanan.
Gambar stereoskop








4.       Flowatch adalah Alat pengukur Multifungsi dapat mengukur kecepatan Arus Air, debit sungai, dan Laut juga dapat mengukur kecepatan angin.
Gambar Flowatch








5.        Hygrometer disebut juga surveyor merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kadar air dari udara, atau gas lainnya. Higrometer bekerja pada penyerapan yang menggunakan bahan kimia higroskopis yang menyerap dan melepaskan kelembaban, tergantung pada keadaan yang mengelilinginya.
Selain yang telah dipaparkan, masih banyak lagi alat-alat yang ada di Laboraturium Geospasial yang terpajang rapi di rak-rak dan meja-meja display.
Di dalam museum Geospasial, masih banyak koleksi yang dipajang dan semuanya dapat dijadikan ilmu baru untuk mahasiswa maupun pelajar yang berkunjung. Di dalam museum juga terdapat foto-foto tentang tsunami Aceh, gambar peta gumuk pasir, aneka batu-batuan dan mineral, miniatur laboraturium geospasial, miniatur gumuk pasir,  serta partikel atau jenis pasir yang terkandung di gumuk pasir.
Pengunjung akan dipandu oleh petugas dengan memberikan penjelasan tentang proses terjadinya gumuk pasir, penjelasan tentang isi museum dan proses pembuatan basis data geospasial, memperlihatkan video berbagai kejadian tentang pantai dan pesisir.

GUMUK PASIR

Pengertian Gumuk Pasir
Gumuk Pasir atau Sand Dune merupakan sebuah bentukan alam karena proses angin disebut sebagai bentang alam eolean (eolean morphology). Angin yang membawa pasir akan membentuk bermacam-macam bentuk dan tipe gumuk pasir.
Bentang alam (morphology) ini sering dijumpai di daerah gurun. Namun menariknya walaupun Indonesia ini beriklim tropis yang banyak hujan ternayat ada juga daerah di Indonesia yang memiliki bentang alam yang unik ini.
Gumuk Pasir di Indonesia sebuah kawasan yang terbentang sepanjang 15,7 kilometer dari hilir Sungai Opak menuju Pantai Parangtritis dan 2 kilometer dari garis pantai, berisikan hamparan pasir halus. Dengan kata lain, ini sangat mirip dengan gurun pasir yang terdapat di tanah Arab sana.
Gumuk Pasir merupakan fenomena alam berupa gundukan-gundukan pasir menyerupai bukit akibat dari pergerakan angin. Istilah gumuk sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti gundukan atau sesuatu yang menyembul dari permukaan yang datar. Terjadinya Gumuk Pasir tak bisa lepas dari keberadaan Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Kali Opak, Kali Progo, dan Pantai Parangtritis.

Proses Terjadinya Gumuk Pasir

            Proses terbentuknya gumuk pasir di Parangtritis berawal dari gunung merapi yang bererupsi atau mengeluarkan material vulkanik. Material tersebut berupa awan panas beserta debu, pasir, lahar panas dan lahar dingin, serta batu-batuan, mengalir ke sungai yang berhulu di merapi seperti sungai bedog, boyong, opak, gendol, dll. Sungai-sungai yang membaawa material vulkanik berkumpul membentuk suatu daerah aliran sungai dan menuju ke muara opak.
            Sampai di muara, material vulkanik tersebut dihantam ombak laut selatan yang menggerus pasir menjadi butir an-butiran pasir halus. Deburan ombak dapa mengubah pasir menjadi butiran sangat halus berukuran 0,02 mikron, sehingga mampu diterbangkan oleh angin dengan kecepatan 2m/s.
            Aktivitas ombak dalam pembentukan gumuk pasir tidaak berhenti sampai di sini saaja. Pasir halus yang sudah terbentuk tadi kemudian diendapkan menuju ke tepi pantai. Sesampainya di tepi pantai, pasir yang basah tersebut mengalami pengeringan secara terus menerus oleh matahari. Pasir yang kering terbawa tiupan angin menuju daratan.
            Pasir yang terbawa angin mengendap di daratan secara terus menerus. Endapan semaakin banyak dan berkembang menjadi gundukan-gundukan pasir. Gundukan-gundukan pasir ini kemudian disebut Gumuk Pasir (Sand Dune. Gumuk pasir yang terbentuk memiliki cirri khas sesuai arah hembusan angin. Adanya bukit karst yang terletak di sebelah timur parangtritis menyebabkan hembusan angin dari arah tenggara lebih kuat, sehingga pola gumuk pasir menghadap ke arah tenggara.
           
Bentuk Gumuk Pasir
Angin yang membawa pasir dari pantai akan membentuk bermacam-macam bentuk dan tipe gumuk pasir, yang dipengaruhi oleh faktor arah angin dan material penghalang proses pembentukan berupa vegetasi. Ada beberapa bentuk dan tipe gumuk pasir, yaitu :
1.        Tipe bulan sabit (Barchanoid dunes)
Bentuk gumuk pasir ini menyerupai bulan sabit yang terbentuk pada daerah sedikit berpenghalang, dengan kemiringan asimetri. Bagian lereng yang menghadap angin lebih landai daripada yang membelakangi angin. Ketinggian gumuk pasir biasanya antara 5 – 15 meter. Sebagian besar gumuk pasir di parangtritis bertipe bulan sabit.
2.        Tipe melintang (Transverse dunes)
Bentuk gumuk pasir tipe melintang seperti ombak yang tegak lurus terhadap arah angin. Gumuk pasir ini terbentuk di daerah tidak berpenghalang dan cadangan pasirnya banyak. Apabila cadangan pasirnya berkurang, maka gumuk pasir tipe melintang akan berubah menjadi tipe bulan sabit.
3.        Tipe parabola (parabolic dunes)
Bentuk gumuk pasir parabola hampir sama dengan tipe bulan sabit, yang membedakan adalah arah angin. Gumuk pasir parabola arahnya menghadap arah angin.
4.        Tipe memanjang (Longitudinal dunes)
Gumuk pasir tipe memanjang berbentuk lurus dan sejajar satu sama lain yang searah dengan gerakan angin. Perubahan arah angin membentuk celah yang terus menerus mengalami erosi sehingga menjadi lebih lebar dan memanjang.

Syarat pembentukan gumuk pasir :
a.       Pantai landai
b.      Tersedia pasir sebagai pemasok material
c.       Gelombang mampu menghempaskan pasir ke darat
d.      Arus sepanjang pantai kuat, beda air pasang dan surut cukup besar
e.       Ada pembedaan tegas antar musim kemarau dengan musim hujan



Hal-Hal Yang Dapat Mempengaruhi Gumuk Pasir
Gumuk pasir merupakan akumulasi pasir lepas berupa gundukan teratur hasil kerja dan pengaruh komponen-komponen :
a.       jumlah pasir yang diendapkan teratur ke laut,
b.      ombak yang memindahkan pasir dari laut ke darat,
c.       intensitas sinar matahari yang mengeringkan pasir di pantai,
d.      intensitas dan kemenerusan angin yang memindahkan pasir,
e.       tebing penghambat gerak angin dan sebaran pasir,
f.       vegetasi, dan
g.      dinamika budaya masyarakat.