TOKOH INSPIRATIF: MESKIPUN LUMPUH TAK MENGGUGURKAN TEKATNYA SEBAGAI GURU
Bagi seorang pendidik
sejati keterbatasan bukanlah menjadi satu halangan yang berarti untuk
menularkan ilmunya kepada sesamanya. Hal ini mengingatkan kita pada sosok
pejuang guru asal Sumedang, yang mekipun dengan keterbatasannya(lumpuh) namun
tetap mengajar tanpa pamrih. Beliau adalah Een Sukaesih. Siapa dia? Dia
bukanlah siapa-siapa, tetapi kekuatan media telah mengangkat kisah perjuangan
hidupnya sebagai sumber inspirasi yang tak ternilai harganya. Dengan
keterbatasan fisik yang dimilikinya, Bu Een masih mampu memberikan bimbingan
belajar tanpa pamrih kepada anak-anak di sekitar rumahnya yang datang kepadanya
minta diterangkan pelajaran atau soal yang tidak ia mengerti.
Bu Een adalah warga Dusun Batu Karat, Desa Cibeureum,
Sumedang, Jawa Barat. Bu Een merupakan lulusan Sekolah Pendidikan Guru dan D3
IKIP Bandung Jurusan Bimbingan dan Konseling. Lumpuh yang dialaminya membuatnya
gagal menjadi guru di sekolah.Wanita kelahiran 10 Agustus 1963 itu ingat betul
awal dari kelumpuhannya. Ketika usianya masih 18 tahun, beliau mulai mengalami
sakit-sakitan. Selama enam tahun mengalami sakit, Bu Een masih bisa jalan.
Namun, sejak 1987, penyakitnya membuatnya lumpuh dan hanya terbaring di tempat
tidur.
Tubuh Een Sukaesih lumpuh total. Hanya mata dan mulut
yang bisa digerakkan. Kendati menderita kelumpuhan, tak putus semangatnya
mengajar anak-anak yang datang ke rumahnya. Dia membaktikan diri dengan
mengajar anak-anak dari rumah. Dari atas tempat tidurnya, Een mengajar
anak-anak di lingkungannya.
Kisah hidup Een sangat inspiratif. Keteguhannya melawan
cobaan bertubi-tubi layak menjadi contoh. Sudah 32 tahun, Een menderita
penyakit Rheumatoid arthritis (RA). Penyakitnya itu membuat lumpuh selama 26
tahun. Namun, ia masih tetap bersemangat untuk memberikan yang terbaik untuk
orang banyak.
Atas pengabdiannya itu, sebuah stasiun televisi swasta
menganugerahi dia penghargaan Liputan 6 Special Award.
(Wardiyanto)
No comments:
Post a Comment