Kajian Awal
Pancasila
terkandung banyak nilai di mana dari keseluruhan nilai tersebut terkandung di
dalam lima garis besar dalam kehidupan berbangsa negara. Perjuangan dalam
memperebutkan kemerdekaan tak jua lepas dari nilai Pancasila. Sejak zaman penjajahan
hingga sekarang, kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila tersebut.
Indonesia
hidup di dalam berbagai macam keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan
agama. Dari ke semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan. Menjadi kesatuan
dan bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan semboyannya,
Bhinneka Tunggal Ika.
Tidak
jauh dari hal tersebut, Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu di
dalam keberagaman budaya. Dan menjadikan Pancasila sebagai dasar kebudayaan
yang menyatukan budaya satu dengan yang lain. Karena ikatan yang satu itulah,
Pancasila menjadi inspirasi berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia. Dari uraian
tersebut, penulis tertarik untuk membuat makalah yang berjudul “Persatuan Bangsa Indonesia”.
B. Rumusan
Masalah
Dari penjelasan tersebut, didapat rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Pengertian
Persatuan dan Kesatuan Bangsa
2. Makna dan
Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa
3. Arti dan Makna
sila Persatuan Indonesia
4. Cara Mewujudkan
Persatuan dan Kesatuan Bangsa
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui
Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa
2. Mengetahui
Makna dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa
3. Mengetahui Arti
dan Makna Sila Persatuan Indonesia
4. Mengetahui Cara
Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Persatuan dan Kesatuan
Persatuan
ialah gabungan (ikatan, kumpulan dan sebagainya) dari beberapa bagian yang
sudah bersatu, sedangkan Kesatuan ialah
ke-Esaan, sifat tunggal atau keseutuhan (WJS. Poerwadarminta, 1987).
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia diwujudkan dalam
semboyan pada lambang Negara Republik
Indonesia yaitu ”BHINNEKA TUNGGAL IKA” yang keberadaannya berdasarkan pada PP
No. 66 Tahun 1951, mengandung arti beraneka tetapi satu (Ensiklopedia Umum,
1977). Semboyan tersebut menurut Supomo,
menggambarkan gagasan dasar yaitu menghubungkan daerah-daerah dan suku-suku
bangsa di seluruh Nusantara menjadi Kesatuan Raya (ST Munadjat D, 1928).
Lengkapnya Bhinneka Tunggal Ika berbunyi
Bhinneka Tunggal Ika Tanhana Dharmma Mangrva. Hal tersebut merupakan kondisi dan tujuan kehidupan
yang ideal dalam lingkungan masyarakat yang serba majemuk.
Dalam kehidupan masyarakat yang serba majemuk, berbangsa
dan bernegara, berbagai perbedaan yang ada seperti dalam suku, agama, ras atau
antar golongan, merupakan realita yang harus didayagunakan untuk memajukan
negara dan bangsa Indonesia, menuju cita-cita Nasional kita adalah masyarakat
Adil dan Makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
B.
Makna dan
Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan
saat ini, itu terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama, karena
persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari
unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam
jangkauan waktu yang lama sekali.
Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat
kekeluargaan dan jiwa gotong-royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat
pokok bangsa Indonesia yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan.
Tahap-tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia itu
yang paling menonjol ialah sebagai berikut:
1. Perasaan Senasib.
2. Kebangkitan
Nasional
3. Sumpah
Pemuda
4. Proklamasi
Kemerdekaan
C. Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia
Makna
persatuan hakikatnya adalah satu, yang artinya bulat tidak terpecah. Jika
persatuan Indonesia dikaitkan dengan pengertian modern sekarang ini, maka
disebut nasionalisme. Nasionalisme adalah perasaan satu sebagai suatu bangsa,
satu dengan seluruh warga yang ada dalam masyarakat. Oleh karena rasa satu yang begitu kuatnya,
maka dari padanya timbul rasa cinta bangsa dan tanah air. Akan tetapi perlu
diketahui bahwa rasa cinta bangsa dan tanah air yang kita miliki di Indonesia
bukan yang menjurus kepada chauvinisme, yaitu rasa yang mengagungkan bangsa sendiri, dengan
merendahkan bangsa lain. Jika hal ini terjadi, maka bertentangan dengan sila
kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Walaupun ditulis cinta bangsa
dan tanah air, tidak dimaksudkan untuk chauvimisme. Dengan demikian jelaslah
bahwa konsekuensi lebih lanjut dari kedua hal tadi adalah menggalang persatuan
dan kesatuan bangsa, yang pada akhir – akhir ini justru menunjukkan gejala
disintegrasi bangsa. Hal ini sejalan dengan pengertian persatuan dan kesatuan.
Secara keseluruhan arti dan makna Pancasila sila ketiga, adalah
1. Nasionalisme
2. Cinta bangsa
dan tanah air
3. Menggalang
persatuan dan kesatuan bangsa
4. Menghilangkan
penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit,
5. Menumbuhkan
rasa senasib dan sepenangungan
6. Menjamin
penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya.
7. Tidak memaksa
warga negara untuk beragama.
8. Menjamin
berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama.
9. Bertoleransi
dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah menurut
agamanya masing-masing
10. Menjaga persatuan dan kesatuan
Republik Indonesia
11. Rela berkorban
demi bangsa dan negara.
12. Berbangga
sebagai bagian dari Indonesia.
13. Memajukan
pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang
ber-Bhinneka Tunggal Ika.
D. Cara Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan
Bangsa
Membangun Persatuan dan kesatuan mencakup upaya
memperbaiki kondisi kemanusiaan lebih baik dari hari kemarin. Semangat untuk
senantiasa memperbaiki kualitas diri ini amat sejalan dengan perlunya
menyiapkan diri menghadapi tantangan masa depan yang kian kompetitif. Untuk
dapat memacu diri, agar terbina persatuan dan kesatuan paling kurang terdapat
sepuluh hal yang perlu dilakukan:
1. Berorientasi
ke depan dan memiliki perspektif kemajuan;
2. Bersikap
realistis, menghargai waktu, konsisten, dan sistematik dalam bekerja;
3. Bersedia
terus belajar untuk menghadapi lingkungan yang selalu berubah;
4. Selalu
membuat perencanaan;
5. Memiliki
keyakinan, segala tindakan mesti konsekuensi;
6. Menyadari dan
menghargai harkat dan pendapat orang lain;
7. Rasional dan
percaya kepada kemampuan iptek;
8. Menjunjung
tinggi keadilan; dan
9. Berorientasi
kepada produktivitas, efektivitas dan efisiensi.
BAB III
PENUTUP
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh
atau tidak terpecah-belah. Persatuan/kesatuan mengandung arti “bersatunya
macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan
serasi.”
Persatuan Bangsa Indonesia berarti
persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk
mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat. Tiga aspek
dari Persatuan Indonesia :
1. Aspek Satu
Nusa
2. Aspek Satu
Bangsa
3. Aspek Satu
Bahasa
Aagar terbina persatuan dan kesatuan
paling kurang terdapat sembilan hal yang
perlu dilakukan:
1.
berorientasi ke depan dan memiliki perspektif
kemajuan;
2.
bersikap realistis, menghargai waktu, konsisten,
dan sistematik dalam bekerja;
3.
bersedia terus belajar untuk menghadapi lingkungan
yang selalu berubah;
4.
selalu membuat perencanaan;
5.
memiliki keyakinan, segala tindakan mesti konsekuensi;
6.
menyadari dan menghargai harkat dan pendapat orang
lain;
7.
rasional dan percaya kepada kemampuan iptek;
8.
menjunjung tinggi keadilan; dan
9.
berorientasi kepada produktivitas, efektivitas dan
efisiensi.
Bangsa indonesia seharusnya meninggalkan sikap primordialisme dan ethnosentrisme
yang akan menghambat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Untuk itu
dibutuhkan pemahaman tentang BHINEKA TUNGGAL IKA. Dengan begitu diharapkan akan
tercipta nya toleransi antar suku,
agama, ras di Indonesia. Terciptanya toleransi dalam kehidupan beragama dan
bersuku bangsa akan meminimalkan terjadinya politisasi dan radikalisme agama.
Jika kemajemukan tidak memiliki nila-nilai toleransi dan persatuan, tentu akan
mengarah pada fanatisme berlebihan
No comments:
Post a Comment